Islam is My Way Of Life


IDR 80.000
Slogan 'Islam is my way of life' (Islam adalah gaya hidupku) ini kerap didengari dan diwar-warkan oleh kebanyakan orang, namun sejauh manakah implementasi dan tindakan diri? Adakah selari dengan slogan yang dihebohkan itu atau sebaliknya? Tidak usah mencoba memandang dan mengkaji gaya hidup insan lain, cobalah lihat akan tindakan dan gaya hidup diri sendiri terlebih dahulu.

Hari ini ramai yang mengatakan dirinya Islam dan mengucapkan dua kalimah syahadah setiap hari dalam solatnya, namun gaya hidup yang dijalaninya sama sekali tidak menggambarkan gaya hidup Islam, malah lebih memburukkan apabila gaya hidup yang diamalkan itu adakalanya amat bertentangan dengan ajaran Islam.

Perhatikanlah gaya hidup diri sendiri hari ini, adakah benar-benar menggambarkan keindahan Islam atau sebaliknya? Adakah benar-benar mengikut batas-batas dan syariat yang telah ditetapkan Islam atau sebaliknya? Manusia sememangnya tidak sempurna, namun keazaman untuk menjadi hamba Allah yang beriman dan bertakwa itu haruslah ada. Andai ada yang kurangnya sebelum ini, bersama-samalah kita melakukan perubahan hari ini juga - perubahan untuk menjadikan Islam sebagai gaya hidup diri kita yang sebenarnya!

Selaku pengunjung yang baik, selalu tinggalkan komentar!

Zakat "Your Life Insurance"

IDR 80.000
Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat diwajibkan atas setiap orang Islam yang telah memenuhi syarat. Selain melaksanakan perintah Allâh Subhanahu wa Ta’ala, tujuan pensyariatan zakat ialah untuk membantu umat Islam yang membutuhkan bantuan dan pertolongan.

Oleh karena itu, syariat Islam memberikan perhatian besar dan memberikan kedudukan tinggi pada ibadah zakat ini. Kedudukan zakat dalam Islam sudah banyak diketahui oleh kaum Muslimin secara garis besarnya, namun untuk menegaskan pentingnya masalah zakat ini perlu dirinci kembali permasalahan ini dalam bentuk yang lebih jelas dan gamblang.

KEDUDUKAN ZAKAT DALAM ISLAM Kedudukan dan arti penting zakat dapat dilihat dari beberapa hal berikut:

1. Zakat adalah rukun Islam yang ketiga dan salah satu pilar bangunannya yang agung berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: Islam dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada Rabb yang haq selain Allâh dan bahwa Muhammad adalah utusan Allâh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan haji ke Baitullah bagi siapa yang mampu [Muttafaqun ‘alaihi]

2. Allâh Azza wa Jalla menyandingkan perintah menunaikan zakat dengan perintah melaksanakan shalat di dua puluh delapan tempat dalam al-Qur`ân. Ini menunjukkan betapa urgen dan tinggi kedudukannya dalam Islam. Kemudian penyebutan kata shalat dalam banyak ayat di al-Qur`ân terkadang disandingkan dengan iman dan terkadang dengan zakat. Terkadang ketiga-tiganya disandingkan dengan amal shalih adalah urutan yang logis. Iman yang merupakan perbuatan hati adalah dasar, sedangkan amal shalih yang merupakan amal perbuatan anggota tubuh menjadi bukti kebenaran iman. Amal perbuatan pertama yang dituntut dari seorang mukmin adalah shalat yang merupakan ibadah badaniyah (ibadah dengan gerakan badan) kemudian zakat yang merupakan ibadah harta.

Oleh karena itu, setelah ajakan kepada iman didahulukan ajakan shalat dan zakat sebelum rukun-rukun Islam lainnya. Ini berdasarkan hadits Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamsaat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’âdz Radhiyallahu anhu ke Yaman, beliau bersabda kepadanya: Sesungguhnya kamu akan datang kepada suatu kaum dari ahli kitab, ajaklah mereka kepada syahadat bahwa tidak ada Rabb yang haq selain Allâh dan bahwa aku adalah utusan Allâh, bila mereka mematuhi ajakanmu, maka katakanlah kepada mereka bahwa Allâh mewajibkan atas mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, bila mereka mematuhi ajakanmu maka katakan kepada mereka bahwa Allâh mewajibkan sedekah yang diambil dari orang-orang kaya dari mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin dari mereka.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamhanya menyebutkan shalat dan zakat (dalam hadits di atas) karena besarnya perhatian terhadap keduanya dan keduanya didahulukan sbelumnya selainnya dalam berdakwah kepada Islam. Juga dalam rangka mengikuti prinsip at-tadarruj (bertahap fase demi fase) dalam menjelaskan kewajiban-kewajiban Islam. Dan masih banyak lagi dalil-dalil dari al-Qur’an maupun al-hadits yang menunjukkan kedudukan zakat yang tinggi dalam Islam.

"Give More, Receive More"

IDR 80.000

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Sebagian orang masih juga mengira bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah / shadaqah fi sabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta dan menyebabkan kefakiran.

Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia adalah pelit. Ditambah lagi syetan selalu menakut-nakuti orang yang akan berinfak dengan kefakiran. Tujuannya agar mereka tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah SWT telah berfirman : "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia.

Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 268) Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah Ta'ala, "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: ia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah. "Dan menyuruh kamu berbuat buruk", maksudnya: bersama larangannya kepada kalian dari berinfak karena takut miskin, Setan menyuruh kalian dengan kemaksiatan, perbuatan dosa, keharaman, dan menyalahi perintah al-Khallaq (pencipta; yakni Allah Ta'ala)." Al-Jazairi berkata dalam menafsirkan "Dan menyuruh kamu berbuat buruk": dia (setan) menyeru kalian untuk mengerjakan perbuatan buruk, di antaranya bakhil dan kikir.

Karenanya Allah Ta'ala memperingatkan para hamba-Nya dari setan dan godaannya, lalu mengabarkan bahwa setan menjanjikan dengan kefakiran, artinya: menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan sehingga mereka tidak mengeluarkan zakat dan shadaqah. (Sebaliknya) ia menyuruh mereka untuk berbuat buruk sehingga mengeluarkan harta mereka dalam keburukan dan kerusakan, serta bakhil mengeluarkannya untuk kebaikan dan kemaslahatan umum." Padahal sebaliknya. Harta yang dikeluarkan fi sabilillah (di jalan Allah) akan mendatangkan keberkahan.

Yakni menambah kebaikan dari harta itu dan berkembang menjadi banyak seperti dalam firman Allah Ta'ala, "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." (QS. Al-Baqarah: 276) Makna Allah menyuburkan sedekah adalah memperbanyak dan mengembangkannya di dunia. Sedangkan di akhirat, Allah menjaganya semenjak di keluarkan harta tersebut untuk infak. Penjagaan ini seperti seseorang menjaga benih yang ditanamnya dengan diperhatikan dan dipupuk sampai benih tersebut menjadi pohon yang besar. Atau seperti seseorang yang menjaga dan memelihara anak kuda yang masih kecil, ia beri makan dan ia rawat dengan baik sehingga menjadi kuda yang besar dan tangguh. Artinya pahala besar akan ia peroleh walaupun melalui infak yang sedikit.

Charge Your Iman

IDR 80.000

Membaca dan memahami makna dari isi Alquran dapat meningkatkan keimanan seseorang. Allah menurunkan Alquran sebagai rahmat dan penerang untuk hamba-Nya. Allah berfirman, Artinya: “Kitab Alquran yang kami turunkan kepadamu yang penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang memiliki akal dapat mengambil pelajaran.” (QS. Shad: 29 ) Barang siapa yang mentadabburi ayat-ayat Allah dia akan mengetahui besarnya kekuasaan dan keagungan Allah sehingga imannya pun akan bertambah.

Ayat-ayat Al-Qur’an memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orang yang sedang mencari atau memuliakan Tuhannya. Sebagian ayat Al-Qur’an mampu menggetarkan kulit seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah, dilain pihak Al-Qur’an mampu membuat menangis seorang pendosa, atau membuat tenang seorang pencari ketenangan.

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS, Shaad 38:29) ”Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (QS, al-Israa’ 17:82)

Positive Thinking

IDR 80.000
Allah Ta'ala memerintahkan kita agar senantiasa berhusnudzon kepadaNya, sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits qudsi yang artinya :
Rasulullah -sholallahu alaihi wasallam- bersabda : (Allah -Ta ala- Berfirman) Aku tergantung pada prasangka hambaKu.

Maknanya ialah jika kita menaruh prasangka yang baik kepada Allah, (khusnudzon) maka InsyaALLAH, Allah akan memberikan kemudahan dan jalan keluar atas segala permasalahan yang kita hadapi. Saudaraku, satu hal yang perlu kita sadari dan kita yakini,suatu masalah yang datang menghampiri hidup kita sebenarnya adalah sebuah proses yang dirancang oleh Allah untuk menaikkan derajat kita di mataNya apabila kita menyikapinya dengan senantiasa berbaik sangka pada Allah.

Ibarat seorang anak yang sedang belajar di sebuah sekolah, ia tidak akan pernah merasakan nikmatnya naik kelas jika ia tidak menjalani ujian kenaikan kelas. Begitu pula dengan hidup kita, jika Allah menginginkan hambanya menjadi manusia yang memiliki derajat yang lebih mulia disisiNya,maka Allah akan menguji kita terlebih dahulu sebelum memberikan kesempatan pada kita untuk memetik manisnya kehidupan setelah melewati berbagai macam ujian.

Islam "Jauhi Maksiat"

IDR 80.000
Pada suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya, bahwa semua umatnya akan masuk surga kecuali mereka yang enggan tidak mau masuk surga.

Yang dimaksud kata "mereka yang enggan masuk surga" yaitu mereka adalah orang-orang yang berbuat maksiat dan tidak mau mengikuti perintah Rasulullah SAW, mereka adalah pribadi yang enggan mengerjakan syariat Islam baik yang berhubungan dengan amaliyat (sesuatu yang berkaitan dengan amaliyah atau perbuatan seperti shalat, puasa, zakat, jihad, haji dan lainnya) atau berhubungan dengan i’tiqadiyat (yang berkaitan dengan keyakinan), bahkan lebih ironinya lagi ada orang Islam mengolok-ngolok dan mengingkari ajaran yang beliau bawa.

Menurut Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Taujihat Islamiyah li Islahil Fardhi wal Mujtamak bahwa orang-orang Islam yang melakukan tindakan seperti membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijmak para ulama baik yang menyangkut ibadah, muamalah, kemudian berolok-olok dengan ayat Qur’an atau hadis shahih atau salah satu hukum Islam, mengingkari al-Qur’an meskipun sedikit, mencela Allah, mengutuk Islam, menghina Nabi SAW atau memperolok keadaan beliau, mengharamkan sesuatu yang diharamkan Tuhan atau sebaliknya, merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain, secara otomatis ia telah membatalkan ke-Islamannya dan telah berbuat syirik yang menghilangkan pahala amal kebajikan serta kekal dalam neraka. Allah SWT tidak akan mengampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat kepada-Nya.

Sekarang ini pelaku-pelaku maksiat menganggap biasa pekerjaan mereka, tidak riskan apalagi malu melakukannya, kendati dicela agama maupun manusia. Jangan lupa tinggalkan komentar Ya'!

Islam is My Life

 IDR 80.000
Islam yang jadi jalan hidup jangan sampai deh cuma dipake kalau pas waktu tertentu aja. Pas Ramadhan aja pada rame tadarusan. Atau pas pesantren kilat, baru deh pada? rame pake jilbab. Ngejalanin Islam emang kudu harian. Tapi… gue nggak mau dibilang radikalis, fundamentalis, atau bahkan teroris. Siapa yang bilang kalau seorang muslim ingin menjadi sebenar-benarnya muslim terus jadi teroris? Ngebela diri dan agama yang dilecehin seperti yang dilakukan saudara-saudara kita di Palestina dan Irak masa’ dibilang teroris?

Terus, kalau tentara Amerika dan Israel ngebantai saudara-saudara kita di sana kok nggak dibilang teroris gitu? Terus, istilah fundamentalis en radikalis sering dikaitin sama kekerasan. Kamus bahasa Indonesia juga memasukkan kata kekerasan untuk dikaitkan dengan radikalis dan fundamentalis. Padahal nih kalo kita mau liat-liat di kamus English to English (karena kan kata radikalis dan fundamentalis dari bahasa Inggris, jadi afdolnya kita kudu liat kamus dari bahasa yang sama), fundamentalis berasal dari kata fundamental yang artinya aturan, prinsip dasar. Nah, fundamentalis berarti orang yang menerapkan aturan dan prinsip dasar.

Gimana dengan radikal? Radikal artinya dasar, perubahan yang mendasar dan menyeluruh. Orang yang radikal berarti orang yang melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh. Nah, apa salahnya coba dengan kata fundametalis dan radikal? Sebagai muslim, emang udah jadi keharusan kan untuk menerapkan aturan atau prinsip dalam Islam. Sebagai muslim kita juga kudu ngelakuin perubahan yang mendasar dan menyeluruh terhadap kehidupan saat ini yang sangat tidak adil dan jauh dari sejahtera, supaya bisa menjadi adil dan sejahtera. Kalo ada cap orang yang fundamentalis dan radikal itu suka melakukan kekerasan, itu sihblack campaign alias propapaganda negatif.

Karena orang yang melakukan perubahan dengan Islam, dia pastinya harus tunduk kepada aturan Islam. Dan, Islam mengajarkan bahwa perubahan itu dilakukan dengan dakwah tanpa kekerasan. Kalo musuh Allah Swt, musuh Islam, kasih label yang aneh-aneh ke kita itu supaya kita jadi ngeri sama Islam, terus jadi ngejauhin diri dari Islam. Kalo udah jauh dari Islam, kita jadi jauh sama tuntuntan hidup sebenarnya, kita jadi cupu, jadi lemah. Kita jadi gampang dipengaruhin sana-sini, “disuntik” pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan maunya penjajah. Kalo pemikiran kita, benar-salah menurut kita sama dengan benar-salah menurut penjajah, kita jadi gampang dijajah.

Boro-boro berjuang ngusir penjajah, punya niat ngelawan aja nggak. Apa yang kayak gitu yang kita mau? Nggak lha yauw! Islam seharusnya bikin hidup kita beda! Remaja muslim bukan remaja pasaran. Kemana-mana dia pasti menampilkan pancaran yang khas, yang nggak biasa-biasa aja. Tegas dalam bersikap. Yang menurut Allah Swt. dan Rasul-Nya itu benar (haq) maka akan tetap menjadi kebenaran. Yang menurut Allah dan Rasul-Nya itu salah (bathil), maka selamanya salah. Bukan tipe manusia plin-plan. Bukan manusia yang sukanya ikut-ikutan. Di saat yang sama dia juga tulus dalam berkasih sayang terhadap sesama. Cerdas dalam mencari solusi kehidupan, juga gaul terhadap perkembangan jaman.

Pemberi solusi, bukan penyumbang masalah. Pembela kebenaran, pejuang keadilan, bukan tipe penjilat apalagi pengkhianat. Duh, jauh deh ya. Cuma Islam yang bisa bikin remaja begitu. Cuma Islam yang bisa bikin remaja jadi powerfuluntuk meraih cita-cita. Nggak gampang nyerah sama keadaan. Karena dia sadar kalo cita-cita yang dia perjuangkan adalah cita-cita yang membawa maslahat bagi umat di dunia dan akhirat.
Jangan lupa tinggalkan komentar Ya'!

I Love Islam

IDR 80.000
Sering kita mendengar seseorang mengatakan "Aku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya", atau seruan "Kita harus mencintai Allah dan Rasul-Nya." Tapi, apa sesungguhnya makna mencintai Allah dan Rasul-Nya itu?.

Al-Azhari berkata, “Arti cinta seorang hamba kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menaati dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya.” Al-Baidhawi berkata, “Cinta adalah keinginan untuk taat.” Ibnu Arafah berkata, “Cinta menurut istilah orang arab adalah menghendaki sesuatu untuk meraihnya” Al-Zujaj berkata, “Cintanya manusia kepada Allah dan Rasul-Nya adalah menaati keduanya dan ridha terhadap segala perintah Allah dan segala ajaran yang dibawa Rasulullah saw.” Sedangkan arti cinta Allah kepada hamba-Nya adalah ampunan, ridha dan pahala. Al-Baidhawi berkata ketika menafsirkan firman Allah: Niscaya Allah akan mencintaimu dan memberikan ampunan kepadamu (TQS. Ali ‘Imran [3]: 31 ).

Maksudnya, pasti Allah akan ridha kepadamu. Al-Azhari berkata, “Cinta Allah kepada hamba-Nya adalah memberikan kenikmatan kepadanya dengan memberi ampunan.” Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang kafir (TQS. Ali ‘Imran [3]: 32). Maksudnya, Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka.

Time To Pray

IDR 80.000
Islam mengenal Rukun Iman yang terdiri dari Sahadat, Shalat, Shaum, Zakat, Jihad sebagaimana dikatakan, “Islam dibangun di atas lima: Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhamad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji ke Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan “(Diriwayatkan Al Bukhari)[1]. Shalat, dalam Islam menempati kedudukan yang sangat penting yaitu sebagai tiangnya agama sebagaimana dikatakan dalam sebuah Hadits, “Pokok segala sesuatu ialah Islam, tiangnya ialah shalat dan puncaknya ialah jihad di jalan Allah” (Diriwayatkan Muslim)[2].

Hadits yang lain mengatakan, “Bahkan pembeda antara orang kafir dan Muslim adalah Shalat sebagaimana dikatakan, “Jarak antara seseorang dengan kekafiran ialah meninggalkan shalat” (Diriwayatkan Muslim)[3]. Shalat adalah sebuah kewajiban agamawi yang tidak bisa ditawar-tawar sebagaimana dikatakan.

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (Qs 4:103).

Ukhuwah

IDR 80.000
Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. Masyarakat Muslim mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah. Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancauan.

Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiyah dalam istilah diatas. Selama ini ada kesan bahwa istilah teresebut bermakna “persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim”, atau dengan kata lain , kata “islamiyah” dujadikan sebagai pelaku ukhuwah itu. Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiyah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat islami atau yang diajarkan oleh Islam”.

Paling tidak ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini. Pertama, Al-Qur’an dan Hadits memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan. Kedua, karena alasan kebahasaan. Di dalam bahasa arab, kata sifat selalu harus disesuaikan dengan kata yang disifatinya. Jika yang disifati berbentuk indefinitif maupun feminin, maka kata sifatnya pun harus demikian. Ini terlihat secara jelas pada saat kita berkata “ukhuwah Islamiyah dan Al-Ukhuwah Al-Islamiyah”. Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”, (Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.

Shalat Keep Together


IDR 80.000
Dari Usman r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan shalat Isya' dengan berjamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat separuh malam dan barangsiapa yang mengerjakan shalat Subuh dengan berjamaah, maka seolah-olah ia mendirikan shalat semalam suntuk." (Riwayat Muslim) Dalam riwayat Imam Tirmidzi dari Usman r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang menghadiri shalat Isya' dengan berjamaah maka baginya adalah pahala mengerjakan shalat selama separuh malam dan barangsiapa yang bershalat Isya' dan Subuh dengan berjamaah, maka baginya adalah pahala seperti mengerjakan shalat semalam suntuk." Imam Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.




Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya' dan Subuh -dengan berjamaah-, sesungguhnya mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih).


Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besar pahalanya mengerjakan shalat Isya' dan Subuh -dengan berjamaah-, sesungguhnya mereka akan mendatangi kedua shalat itu, sekalipun dengan berjalan merangkak." (Muttafaq 'alaih)
 

Dakwah with Clothes Harga promo @ Rp 80 ribu, kaos berkualitas dengan harga terjangkau, dingin dan nyaman dipakai. Bahan 100% katun, jahitan rapi standart Distro. Buruan Order dan jaga Shalat kita, karena yg membedakan orang kafir dengan Muslim adalah Shalat!!!

Rukun Islam


 IDR 85.000

“Hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu. Dan telah Aku sempurnakan nikmatKu untukmu dan Aku telah ridlai Islam sebagai agamamu.” (Al-Maidah: 3).

Harga hanya 85 ribu untuk yg lengan pendek, kaos kualitas terbaik dengan harga terjangkau dan nyaman dipakai. Tersedia dalam berbagai pilihan warna dan ukuran.
Kaos dakwah berkualitas dan harga terjangkau  - 100% Cotton Combed. Tunggu apa lagi, segera lakukan pemesanan!
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Kaos Dakwah | Kaos Muslim | Sablon Satuan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger