Islam "Jauhi Maksiat"
Pada suatu hari Rasulullah SAW berkata kepada para sahabatnya, bahwa semua umatnya akan masuk surga kecuali mereka yang enggan tidak mau masuk surga.
Yang dimaksud kata "mereka yang enggan masuk surga" yaitu mereka adalah orang-orang yang berbuat maksiat dan tidak mau mengikuti perintah Rasulullah SAW, mereka adalah pribadi yang enggan mengerjakan syariat Islam baik yang berhubungan dengan amaliyat (sesuatu yang berkaitan dengan amaliyah atau perbuatan seperti shalat, puasa, zakat, jihad, haji dan lainnya) atau berhubungan dengan i’tiqadiyat (yang berkaitan dengan keyakinan), bahkan lebih ironinya lagi ada orang Islam mengolok-ngolok dan mengingkari ajaran yang beliau bawa.
Menurut Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Taujihat Islamiyah li Islahil Fardhi wal Mujtamak bahwa orang-orang Islam yang melakukan tindakan seperti membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijmak para ulama baik yang menyangkut ibadah, muamalah, kemudian berolok-olok dengan ayat Qur’an atau hadis shahih atau salah satu hukum Islam, mengingkari al-Qur’an meskipun sedikit, mencela Allah, mengutuk Islam, menghina Nabi SAW atau memperolok keadaan beliau, mengharamkan sesuatu yang diharamkan Tuhan atau sebaliknya, merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain, secara otomatis ia telah membatalkan ke-Islamannya dan telah berbuat syirik yang menghilangkan pahala amal kebajikan serta kekal dalam neraka. Allah SWT tidak akan mengampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat kepada-Nya.
Sekarang ini pelaku-pelaku maksiat menganggap biasa pekerjaan mereka, tidak riskan apalagi malu melakukannya, kendati dicela agama maupun manusia. Jangan lupa tinggalkan komentar Ya'!
Yang dimaksud kata "mereka yang enggan masuk surga" yaitu mereka adalah orang-orang yang berbuat maksiat dan tidak mau mengikuti perintah Rasulullah SAW, mereka adalah pribadi yang enggan mengerjakan syariat Islam baik yang berhubungan dengan amaliyat (sesuatu yang berkaitan dengan amaliyah atau perbuatan seperti shalat, puasa, zakat, jihad, haji dan lainnya) atau berhubungan dengan i’tiqadiyat (yang berkaitan dengan keyakinan), bahkan lebih ironinya lagi ada orang Islam mengolok-ngolok dan mengingkari ajaran yang beliau bawa.
Menurut Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu dalam kitab Taujihat Islamiyah li Islahil Fardhi wal Mujtamak bahwa orang-orang Islam yang melakukan tindakan seperti membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijmak para ulama baik yang menyangkut ibadah, muamalah, kemudian berolok-olok dengan ayat Qur’an atau hadis shahih atau salah satu hukum Islam, mengingkari al-Qur’an meskipun sedikit, mencela Allah, mengutuk Islam, menghina Nabi SAW atau memperolok keadaan beliau, mengharamkan sesuatu yang diharamkan Tuhan atau sebaliknya, merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain, secara otomatis ia telah membatalkan ke-Islamannya dan telah berbuat syirik yang menghilangkan pahala amal kebajikan serta kekal dalam neraka. Allah SWT tidak akan mengampuni dosanya kecuali jika ia bertaubat kepada-Nya.
Sekarang ini pelaku-pelaku maksiat menganggap biasa pekerjaan mereka, tidak riskan apalagi malu melakukannya, kendati dicela agama maupun manusia. Jangan lupa tinggalkan komentar Ya'!
Post a Comment